A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property 'country_name' of non-object

Filename: controllers/Main.php

Line Number: 848

Backtrace:

File: /data/wwwroot/apublic/modules/public/main/controllers/Main.php
Line: 848
Function: _error_handler

File: /data/wwwroot/apublic/modules/public/main/controllers/Main.php
Line: 671
Function: counter

File: /data/wwwroot/index.php
Line: 328
Function: require_once

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property 'ip' of non-object

Filename: controllers/Main.php

Line Number: 849

Backtrace:

File: /data/wwwroot/apublic/modules/public/main/controllers/Main.php
Line: 849
Function: _error_handler

File: /data/wwwroot/apublic/modules/public/main/controllers/Main.php
Line: 671
Function: counter

File: /data/wwwroot/index.php
Line: 328
Function: require_once

Bolehkah Umat Islam Ikut Ritual Rebo Wekasan?

Bolehkah Umat Islam Ikut Ritual Rebo Wekasan?


Ilustrasi oleh Chiplanay/Pixabay.
Ilustrasi oleh Chiplanay/Pixabay.

SAHABAT SURGA.NET|JAKARTA- Ritual khusus Rebo Wekasan banyak dijalankan masyarakat di Jawa. Namun, apakah umat muslim diperbolehkan mengikutinya?

Tahun ini, Rabu atau Rebo Wekasan jatuh hari ini, Rabu (21/9/2022). Ritual yang dilakukan dipercaya bisa menolak bala atau musibah.

Ritual tersebut di antaranya dengan beberapa amalan dalam ajaran agama Islam seperti sholat hingga dzikir.

Dilansir dari Jurnal Theologia IAIN Kudus, sejatinya bulan Safar tidaklah berbeda dengan bulan-bulan lainnya, hanya saja Rasulullah SAW pernah menyinggung tentang bulan Safar ini dalam haditsnya yang berbunyi:

“Tidak ada penyakit menular, tidak ada mitos, tidak ada prasangka buruk, tidak ada (keramat) bulan Safar".

Rebo Wekasan memang telah menjadi fenomena di masyarakat karena faktor akulturasi budaya Jawa dengan Islam secara intensif.

Diketahui, Islam di wilayah Jawa memiliki karakter tersendiri karena banyak prosesi ritual keagamaan yang merupakan perpaduan dari nilai-nilai Islam dengan animisme dan dinamisme.

Meskipun ada banyak kalangan yang menganggap ritual Rebo Wekasan hanya sebagai mitos, namun juga tidak sedikit yang masih terus melestarikannya hingga sekarang.

Buya Yahya, pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah juga memiliki pendapat tentang Rebo Wekasan.

Menurutnya, jika amalan yang dikerjakan tidak bertentangan dengan Islam maka boleh saja dilakukan saat Rebo Wekasan. Misalnya seperti sholat, dzikir, sholawat dan semacamnya.

"Dari Nabi memang tidak ada, cuman kalau katanya ulama selagi tidak bertentangan dengan ajaran Nabi tidak bisa kita langsung mengatakan murni Bid'ah," ujar Buya Yahya dalam video di kanal youtube Al-Bahjah TV.

Rebo Wekasan dikaitkan denga hari Rabu terakhir di Bulan Safar yang kerap dihubungkan dengan mitos bulan sial dan banyak bencana. Pada masa Arab Jahiliyah, bulan Safar ini ternyata juga disebut bulan sial.

Shafar atau Safar satu suku kata dengan kata Shifr yang berarti kosong. Bulan ini dinamakan safar atau shifr, karena pada bulan ini bangsa Arab mengosongkan rumah mereka yang beralih ke medan perang. (Ell)