SAHABAT SURGA.NET | JAKARTA- Demi terwujudnya kerukunan antar umat, dan terciptanya kota yang aman dan nyaman, pemerintah Kota Jakarta Selatan meminta dukungan pemuka agama untuk mewujudkannya.
"Dinamika itu semua akan memperkaya Jakarta Selatan menjadi kota kerukunan. Kalau semuanya menjalankan apa yang diajarkan saya yakin wilayahnya akan aman," kata Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Munjirin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Kerukunan antar umat beragama harus didukung semua pihak tanpa terkecuali. Maka dari itu, tidak hanya tugas lurah dan camat saja, gerakan bersama masyarakat tentu perlu diwujudkan untuk bisa membangun sebuah kota dengan kerukunan, tutur Munjirin.
Menurutnya, salah satu kawasan di Jakarta Selatan yang bisa menjadi contoh untuk mewujudkan Kota Kerukunan yakni Kelurahan Kebon Baru.
"Ini gerakan dan mendorong bareng-bareng di semua wilayah. Tentunya tidak hanya satu lokasi. Namun sebagai percontohan harus kita pilih, dalam hal ini Kelurahan Kebon Baru," katanya.
Dalam kesempatan lain, Pelaksana Tugas (Plt.) Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Ali Murthadho mengatakan kegiatan ini bisa menyatukan visi dan misi, serta memperkuat parameter agar konsep Kampung Kerukunan bisa berjalan dengan sempurna.
“Libatkan semua komponen, semua pihak, agar turut serta mewujudkan Jakarta Selatan yang maju, guyub, rukun dan bahagia, sebagaimana yang dicanangkan oleh Gubernur DKI Jakarta (Anies Rasyid Baswedan) yaitu 'kotanya maju, warganya bahagia',” ujar Ali.
Sementara itu, Kepala Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Jakarta Selatan Dirhamul Nugraha turut berupaya memberikan pemahaman di Jaksel betapa pentingnya menjaga kerukunan NKRI.
"Dari berbagai macam tantangan yang dihadapi masyarakat kita ingin meningkatkan kewaspadaan dini, dalam mengisi kegiatan yang telah dilakukan," tuturnya.
Kegiatan ini dipimpin oleh Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Munjirin membuka Dialog Interaktif Manajemen Konflik dan Penanganan Konflik Sosial Bagi Masyarakat di Jakarta Selatan, yang digelar secara hybrid di Rumah Singgah Kampung Kerukunan Komplek Gudang Peluru Tebet.(afk)
"Dinamika itu semua akan memperkaya Jakarta Selatan menjadi kota kerukunan. Kalau semuanya menjalankan apa yang diajarkan saya yakin wilayahnya akan aman," kata Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Munjirin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Kerukunan antar umat beragama harus didukung semua pihak tanpa terkecuali. Maka dari itu, tidak hanya tugas lurah dan camat saja, gerakan bersama masyarakat tentu perlu diwujudkan untuk bisa membangun sebuah kota dengan kerukunan, tutur Munjirin.
Menurutnya, salah satu kawasan di Jakarta Selatan yang bisa menjadi contoh untuk mewujudkan Kota Kerukunan yakni Kelurahan Kebon Baru.
"Ini gerakan dan mendorong bareng-bareng di semua wilayah. Tentunya tidak hanya satu lokasi. Namun sebagai percontohan harus kita pilih, dalam hal ini Kelurahan Kebon Baru," katanya.
Dalam kesempatan lain, Pelaksana Tugas (Plt.) Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Ali Murthadho mengatakan kegiatan ini bisa menyatukan visi dan misi, serta memperkuat parameter agar konsep Kampung Kerukunan bisa berjalan dengan sempurna.
“Libatkan semua komponen, semua pihak, agar turut serta mewujudkan Jakarta Selatan yang maju, guyub, rukun dan bahagia, sebagaimana yang dicanangkan oleh Gubernur DKI Jakarta (Anies Rasyid Baswedan) yaitu 'kotanya maju, warganya bahagia',” ujar Ali.
Sementara itu, Kepala Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Jakarta Selatan Dirhamul Nugraha turut berupaya memberikan pemahaman di Jaksel betapa pentingnya menjaga kerukunan NKRI.
"Dari berbagai macam tantangan yang dihadapi masyarakat kita ingin meningkatkan kewaspadaan dini, dalam mengisi kegiatan yang telah dilakukan," tuturnya.
Kegiatan ini dipimpin oleh Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Munjirin membuka Dialog Interaktif Manajemen Konflik dan Penanganan Konflik Sosial Bagi Masyarakat di Jakarta Selatan, yang digelar secara hybrid di Rumah Singgah Kampung Kerukunan Komplek Gudang Peluru Tebet.(afk)