Kata-kata Mutiara Abu Bakar Ash-Shiddiq Penuh Makna dan Menggugah Iman


Ilustrasi.
Ilustrasi.
SAHABAT SURGA.NET | JAKARTA - Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu 'anhu adalah salah satu sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW yang senantiasa menemani dakwah Rasulullah SAW baik di Makkah maupun Madinah. Beliau merupakan khalifah pertama dari empat khalifah setelah sepeninggal Nabi Muhammad SAW yang diberi petunjuk (al-khulafa al-rasyidin).

Abu Bakar merupakan satu dari 10 sahabat yang dijamin surga oleh Allah subhanallahu wata'ala.

Beliau adalah salah seorang tokoh yang paling teguh imannya setelah para nabi dan rasul.

Dalam riwayat sahabat Ibnu Umar, beliau berkata:

"Kami (para sahabat) pernah menilai orang terbaik di zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka kami dapatkan yang terbaik adalah Abu Bakar Radhiyallahu anhu, kemudian Umar bin Khattâb Radhiyallahu anhu, kemudian Utsmân bin Affân, mudah-mudahan Allâh meridhai mereka semua“.

[HR. al-Bukhari, no. 3655].

Nabi Muhamad SAW pun memberikan gelar Ash-Shiddiq (Jujur) kepada sahabat Abu Bakar.

Gelar tersebut diberikan karena Abu Bakar selalu membenarkan beliau dalam hal apa pun.

Berikut kata-kata mutiara ucapan Abu Bakar Ash-Shiddiq :

1. Bersungguh-sungguhlah menyiapkan (bekal untuk) kematian, niscaya hidup pun kan berlimpah memberimu.

2. Bila kebaikan meninggalkanmu jauh di belakang, kejarlah. Dan bila kebaikan mengejarmu (hendak meninggalkanmu lagi di belakang), dahuluilah ia.

3. Secerdas-cerdasnya kecerdasan adalah ketakwaan, dan sedungu-dungunya kedunguan adalah durhaka.

4. Kebahagiaan itu pada tiga perkara.

Satu, menepati janji.

Dua, melindungi hak (orang lain).

Tiga, bangkit membela kemaslahatan umum.

5. Setiap orang yang tidak diberi petunjuk oleh Allah (akibat dirinya mengabaikan petunjuk Allah), dia telantar.

Setiap orang yang tidak disehatkan Allah, dia sakit.

Dan setiap yang tidak dibantu Allah, dia ditinggalkan (tak dihiraukan).

6. Sesepuh adalah pohon ketenangan, dan padang pengetahuan.

Bidikan mereka tidak meleset dan hipotesis mereka pun tidak salah.

7. Musibah yang terjadi pada suatu kaum merupakan faedah bagi kaum yang lain.

8. Barang siapa yang mencintai ilmu, maka dia akan dikelilingi dengan keutamaan-keutamaannya.

9. Barang siapa yang menyukai kemuliaan, pasti akan menghindari hal-hal yang diharamkan.

10. Perut merupakan sarang penyakit, dan pantangan merupakan pokok segala obat.

11. Barang siapa yang mengakui aib dirinya, maka dia telah membersihkan dirinya.

12. Sekiranya engkau menempuh jalan yang lurus, niscaya Allah SWT akan memastikan kesuksesan bagimu.

13. Dunia hanya berisi dua hal, bencana yang menghantam atau nikmat yang akan hilang.

14. Puncaknya hikmah adalah takut kepada Allah SWT.

15. Ridha dengan kecukupan akan mendatangkan kehormatan diri.

16. Berbelas kasih terhadap orang yang lemah merupakan bagian dari akhlak mulia.

17. Dermawan itu ketika kau menyedekahkan hartamu dan menjauhi diri dari harta orang lain.

18. Orang yang bahagia adalah orang yang mengambil pelajaran dari hari kemarin dan menelisik ke dalam jiwanya.

Orang yang sengsara adalah orang yang mengumpulkan harta untuk orang lain, tetapi bersikap bakhil terhadap dirinya sendiri.

19. Kemuliaan seseorang karena pengabaiannya dari berbuat keburukan.

20. Sesungguhnya kesesatan seorang alim itu seperti sebuah bahtera yang tenggelam.

Niscaya akan ada banyak makhluk yang ikut tenggelam bersamanya.

21. Pelajarilah ilmu, sesungguhnya ilmu akan menguatkan serta meluruskanmu ketika masih kecil, dan ilmu akan membuatmu maju serta menuntunmu jika kau sudah dewasa.

22. Tuntutlah ilmu dan duduklah di majelis-majelisnya.

Karena tidak ada kegagalan bagi orang yang berakal ketika berinteraksi dengan para ulama.

23. Abu Bakar berdoa ketika orang-orang memujinya, "Ya Allah, jadikan aku lebih baik dari yang mereka sangka, ampuni apa pun kesalahan/kekuranganku yang mereka tidak ketahui, dan jangan hukum aku karena apa yang mereka katakan.

Karena Engkau Yang Maha Mengetahui, sedangkan mereka tidak mengetahui."

24. Waspadalah terhadap kebanggaan, sebab kalian akan kembali ke tanah dan tubuhmu akan dimakan oleh cacing.

25. Setiap orang menghirup pagi di tengah keluarganya, sementara kematian lebih dekat dengan dirinya daripada tali sandalnya.

26. Sungguh, aku membenci keluarga yang menghabiskan rezeki (nafkah) untuk beberapa hari hanya dalam sehari.

27. Alangkah nikmatnya engkau wahai burung, engkau makan dan minum dan tak ada hisab bagimu.

Aduhai, seandainya aku sepertimu."

28. Langit mana kan menaungiku dan bumi mana kan kupijak seandainya aku berani berkomentar tentang kitab Allah dengan pendapat (belaka).

29. Allah tidaklah menerima ibadah/amal sunnah sebelum terpenuhi kewajiban.

30. Aku biasa menjaga kehormatan dan harga diriku, sedangkan orang yang minum khamar, pasti menyia-nyiakan akal dan harga dirinya.(ahh)